Hormon Anti-Mullerian (AMH), is a hormone produced by the ovaries' small follicles and serves as a crucial indicator of ovarian reserve that provides accurate information of a woman's remaining egg quantity which further helps in planning conceptionKetika mengevaluasi kapasitas wanita untuk konsepsi, terutama saat dia dewasa, pengukuran ini sangat penting.
AMH rendah:
• Penurunan cadangan ovarium: Penurunan cadangan ovarium, atau jumlah sel telur di ovarium lebih sedikit dari biasanya untuk usia wanita, biasanya ditunjukkan oleh nilai AMH yang rendah.
• Dampak pada Kesuburan: Seiring bertambahnya usia wanita, cadangan ovarium yang berkurang dapat mempersulit pembuahan.
• Respon terhadap Stimulasi Ovarium:Wanita dengan AMH rendah mungkin membutuhkan dosis obat yang lebih tinggi untuk meningkatkan produksi telur dan mungkin kurang merespons terapi reproduksi seperti pembuahan in vitro (IVF).
AMH tinggi:
• Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Kondisi seperti PCOS, di mana ovarium memiliki jumlah folikel kecil dan belum matang yang abnormal, dapat dikaitkan dengan kadar AMH yang tinggi.
• Dampak pada Siklus Menstruasi: Siklus menstruasi yang tidak teratur dan kesulitan berovulasi adalah efek samping umum dari PCOS yang dapat merusak kesuburan.
• Respon terhadap Stimulasi Ovarium: Selama terapi reproduksi seperti IVF, wanita dengan PCOS dan tingkat AMH yang tinggi mungkin rentan terhadap stimulasi berlebihan.
Untuk kesuburan dan kehamilan, kadar AMH 1,5-4,0 ng/ml biasanya dianggap normal; nilai di bawah 1,5 ng/ml dapat menunjukkan penurunan cadangan ovarium dengan penurunan jumlah telur.