Para ilmuwan dan dokter di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-28 (COP28) yang diadakan di Dubai menekankan meningkatnya bukti dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat.
Jadi, bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kesehatan manusia?
Jumlah kematian akibat stres panas meningkat, dengan 2023 berpotensi menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.000 orang di Eropa meninggal karena penyebab terkait panas pada tahun 2022.
Di daerah pesisir, terjadi fenomena di mana pemanasan dikaitkan dengan penurunan salinitas karena curah hujan yang sering dan ekstrim.mengakibatkan masuknya air tawar ke lautan dan menurunkan kadar salinitasKondisi ini memberikan lingkungan yang menguntungkan bagi bakteri patogen dariVibriogenus, termasuk patogen penting sepertiVibrio cholerae, yang menyebabkan kolera, danVibrio parahaemolyticus, yang menyebabkan gastroenteritis.
Selain penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, penyakit lain seperti Onchocerciasis (buta sungai) dan African trypanosomiasis (penyakit tidur) ditularkan oleh parasit dan lalat,yang berkembang di dunia yang lebih hangat.
Salah satu pembunuh terbesar adalah polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, yang diperkirakan menyebabkan 7 juta kematian setiap tahun.
Mengatasi interaksi kompleks antara perubahan iklim dan kesehatan manusia membutuhkan upaya kolektif dari pemerintah, pembuat kebijakan, profesional perawatan kesehatan, dan individu.Dengan mengakui risiko kesehatan yang signifikan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan mengambil tindakan tegas, kita dapat menjaga kesejahteraan generasi sekarang dan masa depan, memastikan dunia yang lebih sehat dan lebih tangguh untuk semua orang.