Kecemasan menyebabkan detak jantung lebih cepat.Namun, sejauh ini tidak jelas apakah kebalikannya benar - bahwa detak jantung yang lebih cepat menyebabkan kecemasan.
Teori fisiologi emosi, yang diajukan lebih dari seabad yang lalu, menyatakan bahwa emosi dapat berasal dari tubuh dan juga dari otak.
Meski topiknya sudah banyak diperbincangkan, hingga saat ini para peneliti belum memiliki sarana eksperimen untuk menguji teori ini.
Kecemasan bisa menjadi kondisi yang melemahkan yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.Salah satu gejala kecemasan yang meluas adalah jantung berdebar kencang, yang dikenal sebagai takikardia.Dalam situasi normal, detak jantung menjadi lebih cepat sebagai respons alami – dikenal sebagai respons “fight-or-flight” – terhadap situasi stres.Tetapi bagi orang-orang dengan kecemasan, respons ini bisa menjadi berlebihan dan menyebabkan kesusahan lebih lanjut.
Jadi apa yang menyebabkan takikardia akibat kecemasan?Hal ini diduga disebabkan oleh pelepasan hormon stres ke dalam aliran darah, khususnya adrenalin dan kortisol, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat.Ini bisa disertai dengan sesak dada, jantung berdebar, dan kesulitan bernapas.
Kabar baiknya adalah, meski takikardia seringkali merupakan gejala kecemasan yang menakutkan, namun jarang menjadi masalah serius.Ada sejumlah langkah yang dapat diambil untuk membantu mengelola detak jantung yang meningkat akibat kecemasan.
Pertama, penting untuk mencoba dan menenangkan diri.Teknik relaksasi sederhana seperti pernapasan dalam, yoga, dan meditasi dapat membantu mengurangi gejala fisik kecemasan, termasuk takikardia.Selain itu, penting untuk menghindari kafein dan stimulan lain yang dapat memperburuk gejala kecemasan.
Olahraga teratur juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan takikardia dalam jangka panjang, karena meningkatkan kadar serotonin di otak dan membantu melawan stres dan kelelahan.Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda memiliki kekhawatiran tentang takikardia dan kecemasan.Mereka mungkin menyarankan terapi perilaku kognitif atau pengobatan untuk membantu mengelola gejala.
Kesimpulannya, jantung yang berdebar kencang adalah gejala kecemasan yang umum, tetapi dapat dikelola dan jarang menjadi masalah serius.Dengan dukungan yang tepat dan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi kecemasan, Anda dapat mulai merasa lebih baik dan mendapatkan kembali kendali atas hidup Anda.