Mengirim pesan
Hingga 5 file, masing-masing ukuran 10M didukung. baik
CITEST DIAGNOSTICS INC. info@citestdiagnostics.com
Berita Dapatkan Penawaran
Rumah - Berita - Bahaya Berlindung di Darah

Bahaya Berlindung di Darah

April 28, 2024

Infeksi yang ditularkan melalui darah adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di seluruh dunia, yang ditularkan melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi dan cairan tubuh lainnya.Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk mikroorganisme seperti bakteri dan parasit, serta agen infeksi non-seluler seperti virus.Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menekankan pentingnya tiga virus khusus yang ditularkan melalui darah yang harus diperhatikan oleh para profesional kesehatan.: virus imunodefisiensi manusia (HIV), virus hepatitis B (HBV) dan virus hepatitis C (HCV).

 

  • Penularan melalui kulit: Ini terjadi ketika patogen masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, seperti luka tusukan jarum atau saat menyuntikkan obat.
  • Transmisi Mukokutan: Patogen dapat memasuki tubuh melalui selaput lendir, seperti mata, hidung, mulut atau alat kelamin.
  • Penularan Vertikal: Beberapa infeksi yang ditularkan melalui darah dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke janinnya selama kehamilan, melahirkan atau menyusui.
  • Penularan Seksual: Banyak infeksi yang ditularkan melalui darah juga dapat ditularkan melalui perilaku seksual yang berisiko.
  • Transmisi yang ditransmisikan oleh vektor: Penyakit yang tidak ditularkan langsung melalui kontak darah tetapi melalui vektor serangga atau media lainnya diklasifikasikan sebagai penyakit yang ditransmisikan oleh vektor.Contoh termasuk virus Nil Barat, Zika dan malaria.

 

Untuk mencegah penularan infeksi yang ditularkan melalui darah secara efektif, strategi komprehensif harus diterapkan di lingkungan perawatan kesehatan, masyarakat dan di antara populasi berisiko tinggi.Strategi ini meliputi::

 

  • Peralatan Perlindungan Pribadi (PPE): Pekerja kesehatan harus memakai PPE yang tepat, seperti sarung tangan, masker dan pelindung mata, saat menangani cairan yang berpotensi terkontaminasi.
  • Praktik Injeksi yang Aman: Memastikan praktik injeksi yang aman, seperti menggunakan peralatan steril dan membuang jarum dengan benar, sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan oleh darah.
  • Vaksinasi: Vaksinasi terhadap HBV dan HCV dianjurkan untuk pekerja kesehatan dan individu berisiko tinggi untuk mencegah infeksi.
  • Pemeriksaan dan Pengujian: Pemeriksaan rutin untuk infeksi menular melalui darah pada populasi berisiko tinggi, seperti pengguna narkoba injeksi dan individu dengan infeksi menular seksual,dapat membantu mengidentifikasi dan mengobati infeksi lebih awal.
  • Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan, penularan, dan pengelolaan infeksi menular melalui darah kepada pekerja perawatan kesehatan dan masyarakat umum sangat penting.